Iyamutoha (Refleksi terhadap Sebuah Nama)

Iyamutoha (Refleksi terhadap Sebuah Nama)
"Apa artinya ntu nama ta dinda..?" secara singkat seorang teman bertanya kepada saya.

"yang mananya kanda..?" tanya balikku untuk memperjelas .

"ntu nama iyamutoha, dinda..?" jawabnya segera.

"itu bahasa bugis yang mirip bahasa jepang, kanda" jawabku guyon.

"npa pake nama mirip jepang ko, na tida' ada muka2 mu mirip jepang" ejeknya.

"justru karena tdk ada miripnya mukaku dengan muka orang jepang, makanya saya kasi mirip nama ku saja, padahal bugis asli tonji, hehe..." elak ku.

"apa sih artinya?" desaknya.

"iyamutoha=saya tonji, kanda" jawabku dengan dialek Makassar tulen.

"npa bede pilih nama itu..?" masih dengan nada penasarannya bertanya.

"apa perlu saya ubah itu nama kanda, kalau memang kita tidak sukai..??" tawaranku nantang.

"akh, tidak dinda, saya hanya penasaran dengan nama itu..." katanya.

"ada alasan filosofisnya, kanda. Nanti kapan2 kalo ketemuki, qta crita2 lah...!!" ajakku santai

"oke lah kalo begitu, dinda. Saya tunggu ki dimakassar...!!" pesannya.

(lokasi diskusi melalui faacebook: warkop bHogeL_net kota lawawoi, 11 Agustus 2008, sekitar pukul 13.30-15.00 Wita)



Seperti itulah penggalan diskusi singkat saya dengan seorang teman di salah satu jejaring sosial (baca: facebook) sekaligus kakak kelasku dulu waktu masih kuliah yang membuat saya mencoba mengungkapkan makna iyamutoha (tentu menurut yang saya pahami) dalam sebuah tulisan singkat ini.



Apabila iyamutoha dibaca oleh orang yang tidak paham bahasa bugis, maka nama tersebut mungkin disangkanya bahwa salah satu kata dalam bahasa Jepang. Tetapi bila yang membacanya adalah orang bugis dan atau yang paham bahasa bugis, maka dengan mudah dapat dipahami bahwa nama tersebut adalah 100% bugis tulen.



Kata iyamutoha berasal dari bahasa bugis yang bisa bermakna saya sendiri, aku pribadi (baca: aku). Iyamutoha juga dapat diartikan dengan "itu juga" atau dalam bahasa Indonesia dengan dialek Makassar biasa dikenal dengan istilah "saya tonji" atau "itu ji juga". (tanyaku dalam hati: "adakah bahasa Indonesiadialek Makassar....??? hehe")



Saya menggunakan kata iyamutoha (baca: iyamutoha uchu) sebagai nama panggilan akrab di beberapa jejaring sosial (salah satunya facebook) terinspirasi dari salah satu filosofi bugis yang berbunyi "dua temmallaiseng, tellu temmassarang" (artinya "dua tidak berbeda, tiga tidak terpisahkan). Kalimat "dua temmalaiseng, tellu temmassarang" itulah yang menyatu pada iyamutoha. Iyamutoha sangat popular dengan istilah two in one (2 in 1) dan atau three in one (3 in 1) dalam bahasa iklan berbagai produk yang biasa ditayangkan di televisi.



Konon ceritanya, filosofi kalimat "dua temmassarang, tellu temmallaiseng" adalah sebuah ungkapan dari upaya para panrita bugis (baca: orang yang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam tentang hakikat ajaran Islam) untuk memahami realitas Tuhan sebagai pencipta dan manusia sebagai ciptaan. Bahwa relitas manusia bukanlah suatu realitas yang terpisah dan berbeda dengan realitas Tuhan. Meski terdapat perbedaan penafsiran di antara para panrita bugis terhadap filosofi tersebut, namun bagi sebagian orang telah memahaminya sebagai sebuah keyakinan yang sulit untuk digoyahkan karena diperoleh berdasarkan pengalaman rohani mereka.



Iyamutoha mengisyaratkan kesatuan wujud. Satu yang tak berbilang dan satu bukan angka. Satu adalah tunggal atau esa. Frase "dua temmallaiseng" dalam tafsir keyakinan menganggap bahwa antara Tuhan dan manusia bukanlah dua wujud yang berbeda. Bahwa manusia secara fitrah, memiliki potensi dasar untuk mencerap sifat keTuhanan, meski dalam perkembangan kehidupannya, sebagian dari mereka mengabaikan potensi dasar tersebut. Sedangkan frase "tellu temmassarang" dalam kalimat tersebut mengisyaratkan bahwa Tuhan tak pernah terpisahkan dengan hambaNya. Sebagaimanatak terpisahnya antara yang memiliki nama dan nama itu sendiri.

Meskipun demikian, kita mampu mengenali bahwa ada sang pemilik nama dan namanya tersebut.



Iyamutoha secara filosofis menunjukkan keesaan wujud (keberadaan) dan itu yang sangat sejalan dengan konsep Tauhid yang pernah dibawakan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Thaha ayat 14 yang artinya: "inilah iyamutoha (baca: AKU) ALLAH, Tiada Tuhan selain iyamutoha, maka mengabdilah kepada iyamutoha dan dirikanlah shalat untuk mengingat iyamutoha".



Tulisan ini tidaklah membahas secara rinci tentang filosofi tersebut, selain karena keterbatasan referensi yang saya miliki tentang hal itu, juga karena sampai saat ini saya belum yakin atas kebenaran pemahaman saya tentang filosofi tersebut. Mudah-mudahan suatu saat nanti, akan ada tulisan yang bisa membahasnya secara mendetail tentang filosofi tersebut. Pembahasan singkat tentang filosofi tersebut sekedar pengantar bahwa nama iyamutoha uchu terinspirasi dari filosofi bugis tersebut.



Sebagaimana lazimnya sebuah nama yang mengandung harapan dandoa dari nama tersebut, demikian halnya dengan nama iyamutoha (iyamutoha uchu, red). Selain itu, penggunaan nama iyamutoha tersebut dimaksudkan sebagai sebuah bentuk upaya menggali nilai-nilai kearifan lokal masyarakat bugis. Akhirnya, perkenankan saya mengakhiri tulisan ini dengan harapan dan doa sebgaimana harapan dan doa pada nama iyamutoha uchu tersebut:



"Semoga cinta dan kasih sayang yang ada pada Allah SWT, iyamutoha (baca: itu juga) yang ada pada diri Muammad Yusuf kini dan seluruh makhluk pada umumnya. Semoga kesempurnaan iman dan akhlak yang ada pada diri Rasulullah Muhammad SAW, iyamutoha yang ada pada diri Muhammad Yusuf hari ini dan semua ummat manusia dibumi ini. Semoga kesabaran yang ada pada diri Nabi Yusuf As, iyamutoha yang ada pada Muhammad Yusuf saat ini dan juga kepada mereka baik yang sempat membaca maupun yang belum sempat membaca tulisan ini. Semoga kedalaman ilmu yang ada pada diri Ali ibnu AbiThalib Karrammalhu Wajha, iyamutoha yang ada pada Muhammad Yusuf dan kita sekalian. Semoga kearifan yang ada pada semua kekasih-kekasih Allah dari awal sampai akhir zaman, iyamutoha yang ada pada diri saya dan anda semuanya. Semoga ketulusan hati yangada pada diri pembaca sekalian, iyamutoha yang ada pada penulis tulisan ini. Aminya Allah ya Robbal Alamiinnn..........!!!!"



Sekian dan salam damai di hati selalu

0 komentar:

Posting Komentar